Kamis, 23 Juni 2016

Penderitaan dan manusia

Penderitaan
Penderitaan, atau nyeri dalam arti luas, mungkin menjadi pengalaman yang tidak menyenangkan dan keengganan terkait dengan persepsi bahaya atau ancaman bahaya dalam individual.Penderitaan adalah unsur dasar yang membentuk valensi negatif fenomena afektif. Kebalikan dari penderitaan adalah kesenangan, atau kebahagiaan.

Siksaan
Siksaan atau penyiksaan (Bahasa Inggris: torture) digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Siksaan yang sifatnya psikis misalnya kebimbangan, kesepian dan ketakutan.

Kebimbangan, siksaan ini terjadi ketika manusia sulit untuk menentukan pilihan yang mana akan mereka ambil dan mereka tidak ambil. Situasi ini sangat membuat psikis manusia tidak stabil dan butuh pertimbangan yang amat sangat sulit.

Kesepian, merupakan perasaan sepi yang amat sangat tidak diinginkan oleh setiap manusia. Pada hakikatnya manusia itu adalah makhluk yang bersosial, hidup bersama dan tidak hidup seorang diri. Faktor ini dapat mengakibatkan depresi kejiwaan yang berat dan merupakan siksaan paling mendalam yang menimpa rohani manusia.

Ketakutan, adalah suatu reaksi psikis emosional terhadap sesuatu yang ditakuti oleh manusia. Rasa takut ini dapat menimbulkan traumatik yang amat mendalam. Dampaknya manusia bisa kehilangan akal pikirannya dan membuat manusia berkejatuhan mental.

Phobia

Phobia adalah ketakutakan terhadap sesuatu secara berlebihan. Phonia bisa disebabkan karena trauma atau pengalaman buruk yang dialami orang tersebut pada waktu masih kecil atau pengalaman unik yang tak terlupakan. Beberapa jenis phobia yang sering kita jumpai adalah phobia terhadap ketinggian, hewan peliharaan kegelapan dan reptil. Ternyata phobia sendiri terbagi dari menjadi beberapa jenis yaitu :

Clinophobia
Agrizoophobia
Novercaphobia
Heliophobia
Alektorophobia
Amaxophobia
Hedonophobia
Sinophobia
Soceraphobia
Ombrophobia

Pharmacophobia
Pengertian kekalutan mental merupakan suatu keadaan dimana jiwa seseorang mengalami kekacauan dan kebingungan dalam dirinya sehingga ia merasa tidak berdaya. Saat mendapat kekalutan mental berarti seseorang tersebut sedang mengalami kejatuhan mental dan tidak tahu apa yang mesti dilakukan oleh orang tersebut. Dengan mental yang jatuh tersebut tak jarang membuat orang yang mengalami kejatuhan mental menjadi tak waras lagi atau gila. Karena itu orang yang mengalami kejatuhan atau kekalutan mental seharusnya mendapat dukungan moril dari orang-orang dekat di sekitarnya seperti orangtua, keluarga atau bahkan teman-teman dekat atau teman-teman pergaulannya. Hal tersebut dibutuhkan agar orang tersebut mendapat semangat lagi dalam hidup.

Tahapan-tahapan gangguan jiwa adalah :
1. Gangguan kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik
jasmani maupun rohaninya.
2. Usaha mempertahankan diri dengan cara negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga
cara bertahan dirinya salah, pada orang yang tidak menderita gangguan kejiwaan
bila menghadapi persoalan, justru lekas memecahkan problemnya, sehingga tidak
menekan perasaannya.
3. Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan
mengalami gangguan.

Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental, dapat banyak disebutkan antara lain sebagai
berikut :
1. Kepribadian yang lemah
2. Terjadinya konflik sosial budaya
3. Cara pematangan batin,
Bentuk frustrasi antara lain :
1. Agresi
2. Regresi
3. fiksasi
4. Proyeksi
5. Identifikasi
6. Narsisme
7. Autisme

Penderita kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti :
1. Kota-kota besar
2. Anak-anak muda usia
3. Wanita
4. Orang yang tidak berguna
5. Orang yang terlalu mengejar materi

 Gejala-gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
A.nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
B.nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.
C.Selalu iri hati dan curiga, ada kalanya dihinggapi khayalan, dikejar-kejar sehingga dia menjadi sangat agresif, berusaha melakukan pengrusakan atau melakukan detruksi diri dan bunuh diri.
D.Komunikasi sosial putus dan ada yang disorientasi sosial
E.Kepribadian yang lemah atau kurang percaya diri sehingga menyebabkan yang     bersangkutan merasa rendah diri, ( orang-orang melankolis)
F.Terjadinya konflik sosial – budaya akibat dari adanya norma yang berbeda antara dirinya   dengan lingkungan masyarakat

Penderitaan dan Perjuangan
       

Penderitaan memang selalu hadir dalam kehidupan kita, tidak berarti hidup adalah menderita / hidup adalah untuk penderitaan. namun hidup adalah Berjuang karena Hidup adalah Perjuangan". Jadi mau tidak mau kita selalu dituntut untuk terus berjuang dlam hal apapun. dan percayalah bahwa tidak ada sesuatu yang sia - sia. Setelah perjuangan terlaksana dan pasrah kepada Tuhan. maka dari itulah gunanya bersosialisasi, dengan bersosialisasi



Tidak ada komentar:

Posting Komentar