Sabtu, 23 Januari 2016

Persiapan menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN




Beberapa Persiapan untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi di ASEAN. karena butuh strategi untuk menghadapinya,maka ini bisa jadi pedoman dari beberapa sumber yaitu :

1. Mentalitas

Hal pertama yang perlu disiapkan dalam menghadapi pasar bebas ASEAN 2015 adalah mentalias. Pasar bebas ASEAN memang akan membuat banyak perubahan dan yang pasti #persaingan bisnis yang semakin sengit.

Dari sini mental yang kuat dan tangguh sangat dibutuhkan para pebisnis untuk mampu menghadapi persaingan tersebut. Jika mental yang dimiliki pebisnis setengah-setengah, maka mereka akan mengalami banyak kesulitan untuk bisa mengatasi tantangan yang ada dan tak lama kemudian bisnisnya bisa goncang dan akhirnya jatuh.

Artikel lain: Inilah 5 Poin Pentingnya Diferensiasi Produk Dalam Ketatnya Persaingan Pasar

2. Kompetensi

Setelah mental sudah beres, hal berikutnya yang perlu Anda siapkan untuk menghadapi pasar bebas ASEAN 2015 adalah kompetensi. Kompetensi yang dimaksud di sini adalah kemampuan dan keahlian. Pasar ASEAN yang sangat luas, kompetitif dan berkonsep multi-bahasa, tentu harus membuat pebisnis jauh lebih ahli dalam kecakapan berbisnis dan berkomunikasi.

Terlebih dari sisi komunikasi, Anda akan dituntut untuk bisa berbahasa asing, terutama bahasa Inggris. Kompetensi lain yang perlu pebisnis lebih kuasai dalam pasar bebas Asia Tenggara ini adalah profesionalitas. Karena ini adalah pasar mancanegara, maka Anda akan dituntut lebih untuk lebih profesional dari sebelumnya.

3. Kolaborasi

Dalam menghadapi pasar yang sangat kompetitif ini, Anda tak bisa bekerja dengan tim yang kecil Anda. Anda harus meluaskan hubungan dan kerjasama Anda lebih luas dan lebih intens lagi. Dengan relasi dan kolaborasi yang makin kuat dan profesional ini bisnis Anda akan jauh lebih kokoh dan handal.

Kekuatan relasi dalam kolaborasi ini memang sangat penting dalam dunia bisnis. Semakin kuat dan luas jaringan relasi Anda, maka semakin besar pula sebuah bisnis akan mencapai kesuksesan. Dalam kasus pasar bebas ASEAN ini, Anda tak bisa lagi mengandalkan jaringan yang Anda miliki sekarang. Anda harus meluaskan lagi relasi dan kolaborasi bisnis Anda hingga mencapai jaringan mancanegara.

4. Kapasitas

Dengan pasar yang semakin luas, Anda sebagai pebisnis tentu tak bisa hanya berkutat pada pasar yang sekarang Anda miliki. Anda harus mau tak mau harus memperluas pasar Anda sebelum orang lain yang akan meluaskan pasarnya.

Persaingan memang semakin sengit dan saling mengancam, namun sebagai pebisnis Anda tak bisa hanya duduk diam saja, Anda harus bergerak cepat untuk merebut pasar sebelum kompetitor merebutnya. Jika Anda hanya diam dan hanya mengandalkan pasar yang ada saja, maka Anda bisa saja terimpit dan semakin tersisih dari persaingan pasar.


5. Evaluasi

Terakhir, hal yang perlu disiapkan dalam menghadapi pasar bebas ASEAN 2015 adalah evaluasi. Cepatlah untuk melakukan evaluasi yang rutin dari bisnis yang selama ini Anda jalankan. Memang sebelum melangkah ke pasar yang lebih menantang ini, Anda tak bisa terlalu lain pada manajemen bisnis yang Anda jalankan sekarang.

Tapi Pemerintah akan Memfasilitasi dengan beberapa strategi ekonomi yaitu :

1.    Penguatan Daya Saing Ekonomi


Pada 27 Mei 2011, Pemerintah meluncurkan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). MP3EI merupakan perwujudan transformasi ekonomi nasional dengan orientasi yang berbasis pada pertumbuhan ekonomi yang kuat, inklusif, berkualitas, dan berkelanjutan. Sejak MP3EI diluncurkan sampai akhir Desember 2011 telah dilaksanakan Groundbreaking sebanyak 94 proyek investasi sektor riil dan pembangunan infrastruktur.

2.    Program ACI (Aku Cinta Indonesia)

ACI (Aku Cinta Indonesia) merupakan salah satu gerakan ‘Nation Branding’ bagian dari pengembangan ekonomi kreatif yang termasuk dalam Inpres No.6 Tahun 2009 yang berisikan Program Ekonomi Kreatif bagi 27 Kementrian Negara dan Pemda. Gerakan ini sendiri masih berjalan sampai sekarang dalam bentuk kampanye nasional yang terus berjalan dalam berbagai produk dalam negeri seperti busana, aksesoris, entertainment, pariwisata dan lain sebagainya. (dalam Kemendag RI : 2009:17).

3.    Penguatan Sektor UMKM

Dalam rangka meningkatkan pertumbuhan UMKM di Indonesia, pihak Kadin mengadakan mengadakan beberapa program, antara lainnya adalah ‘Pameran Koperasi dan UKM Festival’ pada 5 Juni 2013 lalu yang diikuti oleh 463 KUKM. Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan produk-produk UKM yang ada di Indonesia dan juga sebagai stimulan bagi masyarakat untuk lebih kreatif lagi dalam mengembangkan usaha kecil serta menengah.
Selain itu, persiapan Indonesia dari sektor Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) untuk menghadapi MEA 2015 adalah pembentukan Komite Nasional Persiapan MEA 2015, yang berfungsi merumuskan langkah antisipasi serta melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan KUKM mengenai pemberlakuan MEA pada akhir 2015.
Adapun langkah-langkah antisipasi yang telah disusun Kementerian Koperasi dan UKM untuk membantu pelaku KUKM menyongsong era pasar bebas ASEAN itu, antara lain peningkatan wawasan pelaku KUKM terhadap MEA, peningkatan efisiensi produksi dan manajemen usaha, peningkatan daya serap pasar produk KUKM lokal, penciptaan iklim usaha yang kondusif.
Namun, salah satu faktor hambatan utama bagi sektor Koperasi dan UKM untuk bersaing dalam era pasar bebas adalah kualitas sumber daya manusia (SDM) pelaku KUKM yang secara umum masih rendah. Oleh karena itu, pihak Kementrian Koperasi dan UKM melakukan pembinaan dan pemberdayaan KUKM yang diarahkan pada peningkatan kualitas dan standar produk, agar mampu meningkatkan kinerja KUKM untuk menghasilkan produk-produk yang berdaya saing tinggi.
Pihak Kementerian Perindustrian juga tengah melaksanakan pembinaan dan pemberdayaan terhadap sektor industri kecil menengah (IKM) yang merupakan bagian dari sektor UMKM. Penguatan IKM berperan penting dalam upaya pengentasan kemiskinan melalui perluasan kesempatan kerja dan menghasilkan barang atau jasa untuk dieskpor. Selain itu, koordinasi dan konsolidasi antar lembaga dan kementerian pun terus ditingkatkan sehingga faktor penghambat dapat dieliminir.

4.    Perbaikan Infrastruktur

Dalam rangka mendukung peningkatan daya saing sektor riil, selama tahun 2010 telah berhasil dicapai peningkatan kapasitas dan kualitas infrastruktur seperti prasarana jalan, perkeretaapian, transportasi darat, transportasi laut, transportasi udara, komunikasi dan informatika, serta ketenagalistrikan :
Perbaikan Akses Jalan dan Transportasi
Perbaikan dan Pengembangan Jalur TIK
Perbaikan dan Pengembangan Bidang Energi Listrik.

5.    Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)


Salah satu jalan untuk meningkatkan kualitas SDM adalah melalui jalur pendidikan. Selain itu, dalam rangka memberikan layanan pendidikan yang bermutu, pemerintah telah membangun sarana dan prasarana pendidikan secara memadai, termasuk rehabilitasi ruang kelas rusak berat. Data Kemdikbud tahun 2011 menunjukkan bahwa masih terdapat sekitar 173.344 ruang kelas jenjang SD dan SMP dalam kondisi rusak berat. (dalam Bappenas RI Buku I, 2011:36).


6.    Reformasi Kelembagaan dan Pemerintahan

Dalam rangka mendorong Percepatan Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi, telah ditetapkan strategi nasional pencegahan dan pemberantasan korupsi jangka panjang 2012-2025 dan menengah 2012-2014 sebagai acuan bagi seluruh pemangku kepentingan untuk pelaksanaan aksi setiap tahunnya. Upaya penindakan terhadap Tindak Pidana Korupsi (TPK) ditingkatkan melalui koordinasi dan supervisi yang dilakukan oleh KPK kepada Kejaksaan dan Kepolisian.

Sumber :
https://www.maxmanroe.com/persiapkan-5-hal-ini-untuk-sukses-bersaing-di-pasar-bebas-asean-2015.html
http://id.stie-stmy.ac.id/halkomentar-165-persiapan-indonesia-dalam-menghadapi-mea-masyarakat-ekonomi-22515.html


Masyarakat Ekonomi ASEAN

Apa itu Masyarakat Ekonomi Asean?

Lebih dari satu dekade lalu, para pemimpin Asean sepakat membentuk sebuah pasar tunggal di kawasan Asia Tenggara pada akhir 2015 mendatang.
Ini dilakukan agar daya saing Asean meningkat serta bisa menyaingi Cina dan India untuk menarik investasi asing. Penanaman modal asing di wilayah ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan.
Pembentukan pasar tunggal yang diistilahkan dengan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) ini nantinya memungkinkan satu negara menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara lain di seluruh Asia Tenggara sehingga kompetisi akan semakin ketat.

Bagaimana itu mempengaruhi Anda?

Staf Khusus Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dita Indah Sari, menjelaskan bahwa MEA mensyaratkan adanya penghapusan aturan-aturan yang sebelumnya menghalangi perekrutan tenaga kerja asing.Masyarakat Ekonomi Asean tidak hanya membuka arus perdagangan barang atau jasa, tetapi juga pasar tenaga kerja profesional, seperti dokter, pengacara, akuntan, dan lainnya.
"Pembatasan, terutama dalam sektor tenaga kerja profesional, didorong untuk dihapuskan," katanya.
"Sehingga pada intinya, MEA akan lebih membuka peluang tenaga kerja asing untuk mengisi berbagai jabatan serta profesi di Indonesia yang tertutup atau minim tenaga asingnya."

Bagaimana Indonesia mengantisipasi arus tenaga kerja asing?

Staf Khusus Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dita Indah Sari, menyatakan tidak ingin "kecolongan" dan mengaku telah menyiapkan strategi dalam menghadapi pasar bebas tenaga kerja.
"Oke jabatan dibuka, sektor diperluas, tetapi syarat diperketat. Jadi buka tidak asal buka, bebas tidak asal bebas," katanya.
"Kita tidak mau tenaga kerja lokal yang sebetulnya berkualitas dan mampu, tetapi karena ada tenaga kerja asing jadi tergeser.
Sejumlah syarat yang ditentukan antara lain kewajiban berbahasa Indonesia dan sertifikasi lembaga profesi terkait di dalam negeri.

Apa keuntungan MEA bagi negara-negara Asia Tenggara?

Riset terbaru dari Organisasi Perburuhan Dunia atau ILO menyebutkan pembukaan pasar tenaga kerja mendatangkan manfaat yang besar.
Selain dapat menciptakan jutaan lapangan kerja baru, skema ini juga dapat meningkatkan kesejahteraan 600 juta orang yang hidup di Asia Tenggara.
Pada 2015 mendatang, ILO merinci bahwa permintaan tenaga kerja profesional akan naik 41% atau sekitar 14 juta.
Sementara permintaan akan tenaga kerja kelas menengah akan naik 22% atau 38 juta, sementara tenaga kerja level rendah meningkat 24% atau 12 juta.
Namun laporan ini memprediksi bahwa banyak perusahaan yang akan menemukan pegawainya kurang terampil atau bahkan salah penempatan kerja karena kurangnya pelatihan dan pendidikan profesi.
sumber :
http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2014/08/140826_pasar_tenaga_kerja_aec


Jumat, 01 Januari 2016

Flowchart Tentang Menangani Hunian Liar (Sudah Direvisi)



Flowchart Untuk Mengatasi Hunian Liar

Kelompok :
- Pratikto Arya.W
- Dicki Julianto
- Arya Adhitiya
- Wahyu RhamaPutra
- Anzhar Arshyad
- M.Abdul Azis
- Alfan Candra

Revisi FlowChart Yang Baru :